MENU

CARI

Friday 14 January 2011

PROSA



Dunia kesastraan mengenal prosa (Inggris: prose) sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre lain. Untuk mempertegas keberadaan genre prosa, ia sering dipertentangkan dengan genre genre yang lain, misalnya puisi meskipun dalam perkembangan saat ini, ada puisi yang ditulis dengan bahasa prosa. Sebaliknya, ada juga prosa yang memiliki ciri puitis puisi.

Istilah prosa sebenarnya mengarah pada pengertian yang sangat luas. Ia dapat mencakup berbagai karya tulis yang ditulis dalam bentuk prosa (bukan puisi atau drama) – tiap baris dimulai dari margin kiri penuh sampai margin kanan. Dalam pengertian ini, tentu saja karya-karya nonfiksi juga termasuk dalam pengertian prosa ini.

Dalam pengertian yang lebih khusus (kesastraan), prosa juga disebut dengan istilah fiksi (fiction), teks naratif (narrative text), atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Karya fiksi menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi secara sungguh-sungguh sehingga ia tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata. Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan atau hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai persoalan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali melalui sarana fiksi menurut pandangannya. Oleh karena itu, fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif. Namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan antarmanusia. (Altenbernd dan Lewis dalam Nurgiyantoro, 2000: 2–3).
Selain tema, plot atau alur juga merupakan unsur prosa naratif yang penting. Plot adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Dilihat dari pengertian tersebut jelas bahwa plot merupakan unsur yang sangat penting. Alur cerita itulah yang membuat cerita bisa dipahami. Tentulah tidak akan ada cerita jika tidak ada alurnya. Namun, dalam karya sastra (fiksi) sebuah plot bukan sekadar jalan cerita. Kejadian demi kejadian itu saling berkaitan sehingga terjadi rangkaian sebab-akibat. Dalam sebuah cerita, plot bertujuan mencapai efek emosi dan artistik tertentu.
Ada beberapa prosa lama, antara lain
- hikayat, - sage,
- epos, - fabel,
- ode, - mitos, dan
- dongeng, - legenda.

No comments:

Post a Comment